Sabtu, 25 April 2009

Tapak Tilas Kelahiran NU (bagian ke III / terakhir)

DARI faktor spiritual, lahirnya NU, diawali dengan proses istikharah dua tahun lebih atas permohonan Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari kepada KH Kholil Bangkalan dengan tujuan meminta petunjuk kepada Allah agar diberi jalan terbaik untuk melestarikan perjuangan para Ulama mempertahankan aqidah Islam ahlussunnah wal jamaah. Pada tahun 1924 , KH Kholil Bangkalan menyampaikan hasil istikharah ke Jombang dengan mengutus santri yang bernama As'ad Syamsul Arifin. Ada isyarat istikharah yaitu sebuah tongkat disertai surat THOHA ayat 17 s/d 23 antara lain ayatnya "WA MAA TILKA BIYAMIINIKA YAA MUUSAA , QOOLA HIYA 'ASHOOYA..." . Pada akhir Desember 1925, yakni detik-detik menjelang kelahiran NU ada hasil istikharah kedua dari Bangkalan dan dikirim kembali ke Jombang lewat santri kesayangan Mbah Kholil berbentuk tasbih yang dikalungkan di leher santri As'ad Syamsul Arifin . Setiba di Jombang seuntai tasbih itu diambil langsung oleh Mbah Hasyim, sambil ditanya apa ada titipan lain, dijawab "ada bacaan" YAA JABBAAR, YAA QOHHAAR 3X . Sebuah isyarat keperkasaan. Hasil isyarat istikharah itu bagi Mbah Hasyim sudah cukup, sebagai bahan pertimbangan bahwa "Komite Hijaz" untuk diubah menjadi Jam'iyyah yang bersifat permanen dan diberi nama "NAHDLATUL ULAMA" atas usul KH Abdul Aziz, dengan tujuan utama melaksanakan misi Rasulullah yakni "RAHMATAL LIL 'ALAMIN" . Tetap perkasa dan tetap berpegang pada tongkat komando para ulama untuk senantiasa bangkit dan berkhidmat kepada umat dan bangsa . Nb: Menyambut Harlah NU 2009 . (sumber: majalah Nahdlatul Ulama 'AULA' edisi No. 01 Tahun XXXI Januari 2009 halaman 38 s/d 40). Posted by abdullah afif kauman wiradesa pekalongan jawa tengah INDONESIA. Walloohu A'alam.


ShoutMix chat widget